Tentu, berikut adalah contoh untuk setiap bagian analisis traffic WAF:
#### 1. Analisis Path
**Contoh**:
- **Path yang Tidak Biasa**: Misalkan aplikasi Anda memiliki endpoint `/login`. Jika Anda melihat permintaan ke path seperti `/admin/../../config`, ini adalah path yang mencurigakan karena tampaknya mencoba mengakses direktori konfigurasi dengan teknik path traversal.
- **Pengelompokan Traffic**: Jika banyak permintaan ke path `/api/upload` yang mencurigakan, ini bisa menunjukkan upaya eksploitasi terhadap fungsi upload file.
#### 2. Analisis Method
**Contoh**:
- **Method GET**: Anda melihat permintaan GET dengan query string yang panjang seperti `GET /search?q=...`, di mana query string sangat panjang dan mengandung karakter yang tidak biasa. Ini bisa menjadi indikasi serangan seperti buffer overflow.
- **Method POST**: Anda menerima banyak permintaan POST dengan payload yang besar dan mencurigakan, seperti `POST /update-profile` dengan data yang tidak sesuai format atau panjangnya tidak wajar. Ini bisa menunjukkan percobaan injeksi SQL.
#### 3. Analisis Query
**Contoh**:
- **Parameter yang Mencurigakan**: Permintaan seperti `GET /search?term=<script>alert('XSS')</script>` menunjukkan upaya XSS karena parameter `term` mencoba menyisipkan skrip JavaScript.
- **Validasi Input**: Permintaan dengan parameter seperti `username=admin' OR '1'='1` bisa menjadi indikasi SQL Injection, di mana parameter `username` mencoba mengeksploitasi query SQL.
#### 4. Analisis Header
**Contoh**:
- **Host Header**: Jika header `Host` dalam permintaan adalah `Host: malicious.example.com`, padahal seharusnya domain aplikasi Anda adalah `www.yourapp.com`, ini bisa menjadi indikasi serangan Host Header Injection.
- **User-Agent**: Permintaan dengan header `User-Agent` yang tidak biasa, seperti `User-Agent: sqlmap/1.0`, menunjukkan penggunaan alat otomatis untuk eksploitasi SQL Injection.
- **Referer**: Jika header `Referer` menunjukkan URL yang mencurigakan, misalnya `Referer: http://malicious-site.com`, ini bisa menunjukkan bahwa serangan sedang dilakukan dari situs luar.
- **Authorization**: Permintaan dengan header `Authorization` yang mencurigakan, seperti token yang tampaknya terdaftar atau terlalu panjang, bisa menunjukkan upaya akses tidak sah.
#### 5. Analisis Body
**Contoh**:
- **Payload**: Permintaan POST ke `/submit-form` dengan payload seperti `username=admin&password=<script>alert('XSS')</script>` menunjukkan adanya upaya XSS pada formulir login.
- **Form Data**: Data formulir seperti `email=<img src=x onerror=alert('XSS')>` dalam permintaan POST bisa menjadi upaya XSS.
- **JSON/XML**: Permintaan API dengan body JSON yang mencurigakan seperti `{ "data": "DROP TABLE users;" }` menunjukkan upaya SQL Injection melalui input JSON.
#### 6. Tujuan Tuning False Positif
**Contoh**:
- **Analisis Log**: Setelah menganalisis log, Anda menemukan bahwa banyak permintaan dengan parameter `search` yang panjang menyebabkan false positif. Anda dapat menyesuaikan aturan WAF untuk mengabaikan panjang query tertentu jika berasal dari sumber terpercaya.
- **Penyesuaian Aturan**: Jika aturan WAF untuk `POST` dengan payload besar terlalu sensitif, Anda dapat menyesuaikan ambang batas sehingga hanya payload yang benar-benar mencurigakan yang terdeteksi.
- **Pengujian dan Pemantauan**: Anda melakukan pengujian setelah penyesuaian aturan dan menemukan bahwa false positif berkurang tanpa mengorbankan deteksi serangan yang valid. Pemantauan terus dilakukan untuk memastikan penyesuaian tidak menyebabkan masalah baru.
Dengan contoh-contoh ini, Anda dapat memahami lebih baik bagaimana menganalisis berbagai komponen traffic WAF untuk meningkatkan perlindungan aplikasi web Anda.
Comments
Post a Comment